">

Senin, 02 November 2015

Ada Cinta Di Seoul

  
 

   Perempuan ini hanya tertarik dengan musik dalam negeri. Sejak tahun 2012, saat sekolah telah berakhir dia mulai tertarik dengan musik luar negeri. Dia tertarik dengan musik industri K-pop. Yang saat ini digiali oleh para remaja perempuan. Karena bukan hanya ketertarikan lagunya saja tapi dari mulai penampilan, gaya bahasa dan faktor muka. Perempuan ini menyukai boyband "Super Junior" khususnya yang bernama Leeteuk dan menyukai boyband "B.A.P" dengan member Daehyun.. Perempuan ini juga menyukai "Girls' Generation" terutama Yuri. Dia juga menyukai group miss A  dan Apink.
   Perempuan ini namanya Deana yang masih kuliah disalah satu universitas di Indonesia. Impiannya banyak, salah satunya dia ingin ke Ssoul mengajak kedua orang tuanya. Yang dia bisa hanya menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu. Deana adalah perempuan yang kalem tapi dia perhatian terhadap sekelilingnya. Teman-temannya suka memanfaatkannya, karena daya ingat nya yang kuat. Jadi, kalau ada tugas dan ujian. Dia paling cepat ingat. Dia merekam semua apa yang disampaikan dosen. Jika ada yang lupa akan sesuatu, tanyalah pada Deana. Deana punya teman akrab yaitu Cristy. Mereka selalu meluangkan waktu untuk bersama. Selera humornya hampir sama. Kalau urusan tertawa mereka berdua yang paling besar tertawanya.
  Saat itu, Deana iseng membuka aplikasi chatting dan dia membuat akun baru. Aplikasi ini terhubung diberbagai negara. "ting!" pertanda ada pesan masuk. Deana langsung membuka. Dia membuka profil dari seseorang yang mengajaknya mengobrol. Namanya Lee Jungdae berasal dari Korea. Menurut Deana foto profilnya lumayan. Obrolan mereka berlangsung cukup lama. Dari percakapan tersebut Deana berkhayal pergi jalan-jalan ke Seoul.
   Hari wisuda pun tiba, betapa senangnya Deana. Tapi terlihat mata Deana berkaca-kaca. Karena Deana harus berpisah dengan teman-temannya. Kebersamaan pun hanya tinggal kenangan. Berat memang rasanya suaatu perpisahan itu. Mereka semua saling berpelukan dan bermaaf-maafan. Mereka juga menyalami dosen-dosen yang selama ini telah membantu mereka.
   Dan saatnya Deana harus menjadi wanita karir yang menjaga sikap dan penampilan. Ayah Deana memberikan sesuatu untuk Deana. Sesuatu yang dibungkus didalam amplop. Dan setelah dibuka ternyata isinya adalah tiket menuju ke Seoul, Korea Selatan. Betapa kagetnya Deana menerima hadiah itu. Tapi sayangnya tiket itu hanya untuk satu orang artinya hanya Deana saja yang pergi. Padahal Deana ingin sekali mendapatkan tiket itu dari hasilnya sendiri dan pergi bersama Ayah dan Ibunya. Deana sempat menolak tiket tersebut. Tapi sang Ayah marah jika Deana menolak. Perdebatan ini terjadi cukup lama. Sang Ayah mengerti jika Deana ingin sekali mendapatkan tiket ini dari hasilnya sendiri dan dapat pergi bersama-sama. Niat sang Ayah memberikan hadiah tiket ini karena Deana sudah lama berada dikota kelahirannya sendiri. Sampai akhirnya Deana pun pergi ke negeri impiannya tanpa didampingi oleh siapapun.
   "Seoullllllll I'm cominggggg!" teriak Deana dalam hati saat dibandara menuju ke Seoul. Muka gembira nampak terlihat dari Deana. Perjalanan menuju ke Seoul memakan waktu cukup lama sekita 8 jam. Deana terus berdoa disepanjang jalan. Hal pertama yang dilakukan Deana saat akan tiba di Seoul adalah wisata kuliner. Usai berwisata kuliner, Deana mulai memikirkan dimana dia akan bermalam. Deana pun membuka handphone nya dan mulai mencari penginapan yang murah tapi nyaman. "nah dapat!" teriak Deana. Perempuan yang memakai sweater pink itu langsung bergegas pergi menuju hotel tersebut. Sesampai dihotel, Deana tersenyum melihatnya. Kenapa? Karena tempatnya berada didekat wisata kuliner. Jadi intinya, gak susah nyari makan haha. Deana pun masuk kedalam. "annyeong haseyo" ucap salah satu resepsionist hotel tersebut. "annyeong haseyo" ucap Deana sambil membungkukkan badannya. "hmm, can you speak english?" tanya Deana. "Uh.. Yes, I can. How can I help you?" tanya balik si resepsionist. "I need bedroom for one person" ucap Deana. "Yes, we have for one person. For how many days?" tanya resepsionist. "hmm, just 5 days" jawab Deana. "Oke, first I will writing your order" ucap resepsionist. "This is your hotel room rates" ucap resepsionist. "thank you". Setelah semua sudah selesai, Deana pun diantarkan ke kamar yang dipesannya. "Miss, This is your room and this is your room key" ucap resepsionist sambil memberikan kunci kamar hotel. "thank you and see you" ucap Deana. Deana langsung bergegas ke tempat tidur. Deana sangat lelah saat itu. Dia langsung membereskan barang bawaannya. Melihat sekeliling kamar hotel. Membuka jendela kamar dan melihat pemandangan dari luar hotel pada malam itu. Lampu-lampu terlihat cantik dilihat dari lantai atas kamarnya.

   Pagi harinya, Deana bersiap-siap untuk berkeliling kota Seoul. Senyum lebar nya tak pernah pudar dari dirinya. Berjalan kaki lebih sehat dan hemat itu yang diinginkan Deana. Orang-orang disana sangat sibuk, mereka mempunyai kesibukkan masing-masing. Deana hanya bisa mengabadikan keadaan sekitarnya dengan kameranya. "wah, yeopo-dda" ucap Deana saat melihat bunga yang mekar. Dia duduk disamping bunga itu sambil ber-selfie dengan bunga itu. Deana juga sesuatu untuk dimakan. Dia melihat es krim yang terlihatnya enak. Setelah membelinya, Deana pun kembali duduk di tempat tadi. Ternyata begini rasanya berada dinegeri orang. Merasa asing dan tak ada yang mengajak berbicara. Tak lama kemudian, dua orang pria duduk disamping Deana, para lelaki itu terlihat seram dan agak sedikit aneh. Lelaki itu melirik tas yang di pakai Deana. Perasaan Deana pun tak enak. Sepertinya para lelaki tadi menginginkan tas nya. Deana pun langsung cepat lari dari tempat tersebut. Namun, kedua orang lelaki itu mengejar dan mengikuti Deana. "Ahhh.. aku benci hal ini, apa yang harus aku perbuat. aku baru sehari disini tapi mengapa ada hal yang sekejam ini. Tuhan tolong aku, aku tak punya orang yang bisa aku minta tolong." ucap Deana dalam hati sambil memegangi tasnya dan lari sekuat-kuatnya. "hey! hajiman.." ucap salah satu lelaki itu dengan bahasa koreanya. Orang-orang disekitar hanya melihat dan heran. Deana pun kelelahan hingga akhirnya di berhenti ditempat sepi. "ah! ini tidak bagus. Matilah aku" ucap Deana. Dan akhirnya mereka bertemu, "hahaha" tawa keras lelaki itu. Dia berbicara bahasa korea, tapi Deana tidak mengerti. "What do you want? Hah! You are crazy!" teriak Deana. Lagi-lagi pria itu mengucapkan bahasa korea, tapi kali ini dia mengisyaratkannya dengna menunjukkan tangan mengarah ke tas Deana. "Noo! This is mine" ucap Deana sambil memegang erat tas tersebut. "KYAA!" teriak salah satu lelaki itu sambil mencoba menarik tangan Deana itu mengambil tas tersebut. "Hey! Don't touch! Are you crazy!" ucap Deana sambil menahan tangan lelaki itu. Deana terjatuh dan tasnya terpisah dari tangan Deana. Mata lelaki itu tertuju ke tas tersebut. "HEY! Don't touch!" teriak Deana. "HELP ME PLEASE!" teriak Deana sekencang-kencangnya. Tapi tas tersebut sudah berada ditangan kedua lelaki itu. Mereka pun tertawa sambil meninggalkan Deana. Deana menangis sambil menahan sakitnya lutut yang berdarah. Namun, tiba-tiba seorang laki-laki memukul kepala salah satu pria yang mengambil tas Deana. Kemudian mereka pun berkelahi, hingga akhirnya tas tersebut terjatuh dari tangan pencuri itu. "Neol! gabang-eul jegong." ucap lelaki itu. Kemudian kedua laki-laki itu berlari lalu pergi. "gwanchana-yo?" tanya laki-laki yang menolong Denada. "huh?" Deana pun kaget. "Yes. I'm ok. Thank you" jawab Denada dengan menggunakan bahasa inggris. "uh, you understand speak english. Ok" ucap lelaki itu sambil membantu Deana untuk bangun. "here your bag" kata lelaki itu lagi. "hmm, thank you" ucap Deana. "you're welcome. Where are you from? Uh I'm Hyun" kata lelaki yang bernama Hyun itu. "I'm from Indonesia. My name is Deana. I don't know if you not here and helped me" ucap Deana panjang. "hah.. it's ok. I just heared your voice and I directly to your voice" kata Hyun. "but the way, where do you go now?" tanya Hyun. "hmmm I don't know" jawab Deana. "uh, I see. I remember you, dont walk alone at deserted road. Moreover you are foreign" ucap Hyun. "Uh, I know. Thanks for remembering me, oppa" kata Deana sambil tersenyum setelah mengucapkan kata "oppa". "Bwo?! Huh hahaha" tawa Hyun. Setelah mereka banyak berbicara, mereka pun jalan bersama keluar dari tempat kejadian tadi. Namun, Deanaa meminta Hyun untuk menjadi pemandunya selama Denada berlibur di Korea. Hyun pun tak keberatan untuk hal itu. "hmmm, no promblem. But it's no free" ucap Hyu. "Not free?" tanya Deana bingung. "Yeah, You.. Deana, you must invite me to Indonesia hehe" jawab Hyun sambil tertawa. "huh, arraseo" ucap Deana sambil tertawa. Deana pun berjalan mengikuti langkah Hyun. "where are we going?" tanya Hyun. "we going to jeonju" jawab Hyun. "Jeonju? What is that place?" tanya Deana. "You must try cuisine of Korea" jawab Hyun. "Wow, I love food" ucap Deana. Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di Jeonju. Hyun pun menunjukkan tempat mereka akan duduk dan makan bersama. "what do you want?" tanya Hyun. "hmm, I don't know about Korean food. I'm following your order" jawab Deana. "uh, I see. Do you like spicy food?" tanya Hyun sambil melihat menu makanan. "Yes, I like" jawab Deana. Hyun pun memanggil pelayan restoran itu dan meminta makanan yang telah ditentukan. Hyun memesan makanan Dalgbal dan Jjamppong. Beberapa menit kemudian makanan pun datang. Hyun pun mempersilahkan Deana untuk pertama kalinya mencicipi makanan tersebut. Deana pun memakannya dan Hyun memperhatikan mata Deana yang basah. "Are you oke?" tanya Hyun sambil tertawa melihat Deana kepedasan. "uh.. hahaha I'm ok. But, huffft this is hot" jawab Deana sambil menutupi mulutnya. Mereka pun menyantap makanan itu dan menghayatinya. "How old are you?" tanya Deana. "I'm 23 years old. How about you?" jawab Hyun. "Waa, I'm so young. I'm 21 years old" jawab Deana. "hahaha, So you are my sister" ucap Hyun lagi. "Yes, hmm and you are my oppa" kata Deana sambil tertawa kecil. "Yeah, no problem if you call me oppa" kata Hyun sambil mengusap kepala Deana. Seperti hati dan perasaan Deana berubah menjadi bertaburan bunga seperti di drama-drama Bollywood. Deana menyukai pria yang bisa menjaganya dengan baik, banyak berbicara, punya selera humoris dan pintar. Sepertinya Deana menemukan pria yang selama ini dia impikan. Menurut Deana, Hyun adalah pria yang baik dan terlihat penyayang. Setelah selaisai makan, mereka pun kembali berjalan. Hyun mengajak Deana berjalan ke berbagai tempat indah dan menarik di Korea. Hingga malam tiba mereka masih berkeliaran di jalanan Korea. "Oppa, thank you for today. Hmm My feel so greatfull" ucap Deana. "ok" ucap Hyun singkat. "Uh, we must come back to home. Don't you tired?" tanya Hyun. "Yes. We must come back home" jawab Deana. Hyun dan Deana pun berpisah ditempat itu. "See you next time. Uh- thanks a lot Oppa Hyun" ucap Deana. "humm Ok. See you next time Deana. Be carefully" ucap Hyun. Mereka pun berjalan jauh sambil melambaikan tangan mereka.

   Hari kedua Deana di Korea, pagi itu Deana sedang melepas rindunya dengan kedua orang tuanya lewat aplikasi Skype. Deana terus mengingatkan Ayah dan Ibunya untuk tidak lupa makan teratur. Ibunya khawatir dengan keadaan anak bungsu perempuannya. Karena baru kali ini Deana pergi jauh dari kedua orang tuanya. Usai Deana berkomunikasi dengan Ayah dan Ibunya, Deana berpikir hari ini dia mau melakukan apa. Kemarin adalah hari yang menyenangkan dan melelahkan bagi Deana. Tempat yang menarik sudah dilalui Deana, lalu apa yang akan dia lakukan. Deana pun menghidupkan televisi, saat itu juga Deana senang karena acara musik Kpop sudah dimulai. Tak sengaja ada penampilan SNSD tampil kembali dengan lagu barunya "Party". Irama musik itu membuat Deana menggerakkan tubuhnya. "It's Party!" ucap Deana. Tak lama setelah penampilan SNSD selesai, tiba-tiba Deana termenung. Ternyata MC nya adalah Hyun, pria yang menjadi pemandunya kemarin selama satu hari penuh. Deana kaget, "Oppa" ucap Deana dengan suara yang kecil. Deana tak menyadari bahwa dirinya telah berjalan dengan seorang bintang Korea. Pantas Hyun tahu dan lancar berbahasa inggris dan juga tahu tempat wisata yang menarik di Korea itu karena dia seorang MC. Deana hanya bisa membisu, dia mencubit tangannya sendiri. "Aww" teriak Deana. Deana berpikir itu bukan mimpi ini kenyataan. Deana langsung bergegas merapikan diri dan pergi melihat Hyun. Dengan meminta sopir taksi untuk menuju ke tempat yang Deana inginkan, Deana pun tiba ditempat itu. Orang-orang sangat ramai menunggu idola nya keluar dari tempat itu. Deana hanya menunggu Hyun, Deana hanya ingin memastikan apakah yang di televisi itu benar. Tak lama kemudian pria yang memakai kacamata hitam dengan fashion yang oke keluar dari tempat itu. "Hyunnnnn" teriak para remaja putri. Deana bengong dan hanya bisa melihat dan juga mendengar nama "Hyun". Pria itu menuju ke mobil agensinya. "Oppa Hyun" ucap Deana. Pria itu pun berhenti melangkah masuk ke dalam mobil. Dan ternyata itu benar Hyun, si pemandu Deana kemarin. "Wae?" ucap Hyun. "Do you know me? Deana" tanya Deana sambil menatap mata Hyun. "Uh.. I'm sorry, I don't know you. Bye" jawab Hyun dengan sombong dan langsung masuk kedalam mobilnya. Mobil yang membawa Hyun itu pun pergi. Para fans Hyun pun menatap Deana dengan sinis. Saat itu perasaan Deana berubah terhadap Hyun, yang tadinya suka kini menjadi benci. Deana menyesal telah menyapa Hyun saat itu. Kalau tahu bakal dicampakan Deana tidak akan menemui Hyun lagi. Deana kembali berjalan menuju arah penginapannya dengan muka yang menyesal. "sombong" ucap Deana. Di tempat berbeda Hyun mengingat kejadian tadi pagi, Hyun menyesal telah mencampakkan Deana. Hyun melakukan hal itu demi reputasinya sebagai idol. Dia takut jika dia akan dicaci maki oleh para fansnya. Dia juga takut apabila pekerjaannya perlahan hilang. Karna setelah Hyun menjadi pemandu Deana, manager Hyun menunjukkan majalah dan koran kepada Hyun. Disitu tertulis jika Hyun berkencan dengan wanita asing. Hyun kaget dan berjanji kejadian itu tidak akan terulang kedua kalinya. Setalah berjalan jauh Deana tiba dipenginapnya. Dia duduk di taman dekat hotel penginapannya. Dia menyesal telah bertemu dan memilih Hyun sebagai pemandunya.Deana menangis ketika Deana akan kembali ke penginapannya. Deana membuka pintu kamarnya dan dia duduk termenung. "Apa kau sudah gila Deana, Hyun itu adalah seorang selebriti. Bodoh!" ucap Deana.
   Malam hari pun tiba, Deana kebingungan mau makan apa dia malam ini. Biasanya Deana makan bersama dengan Hyun. Deana melihat kearah kulkasnya dan "tadaaah" hasilnya hanya ada sebotol air mineral. Huhuhu, kasihan kamu Deana. Deana pun berencana keluar penginapan untuk mencari makan malamnya. Deana berjalan sendiri dengan menggunakan sweater tebalnya dan syal pinknya. Malam itu memang sangat dingin. Ternyata di kota Seoul walaupun sudah larut malam tetap ramai pengunjung. Deana melihat makanan seperti mirip sate Indonesia. Tapi makanan ini menggunakan saus yang terlihatnya pedas. Deana pun membelinya. Setelah Deana berhasil mendapatkannya Deana duduk dan mencicipinya. Deana pun kembali berjalan sambil melihat keindahan kota Seoul saat itu.Akhirnya Deana kelelahan hingga dia memutuskan untuk duduk. Hari itu adalah hari yang sangat dibenci oleh Deana. Karena dia baru saja dicampakkan oleh lelaki yang dikenalnya. Deana hanya bisa merenung dan memikirkan untuk segera kembali ke Indonesia. Namun tiba-tiba seorang lelaki berjaket abu-abu dengan mulut yang ditutupi masker menghampiri Deana dan duduk disampingnya. Deana tak perduli dengan laki-laki itu dan saat itu juga Deana meninggalkan tempat itu yang saat itu laki-laki itu tepat ada disamping Deana. Tapi.... "I'am sorry.." ucap laki-laki itu sambil memegang tangan Deana. Pandangan Deana beralih langsung ke tangan yang dipegangnya itu sambil melepaskannya. "Pardon? But you are haven't problem with me. And I dont know you. I think you are misidentify" ucap Deana dan pergi meninggalkan lelaki itu. "Deana..." tiba-tiba lelaki itu memanggil nama Deana. Deana berhenti melangkah dan kembali berbalik tanpa melangkah dan mengucapkan kata-kata. Mereka saling menatap. Saat itu lelaki itu membuka masker penutup mulutnya. "This is me" ucap lelaki itu. Deana menatap tajam lelaki itu, ternyata itu adalah Hyun. Hyun mendekat ke arah Deana. "Stop there! I dont know you!" perintah Deana. Lalu Hyun memberhentikan langkahnya. "What?!" ucap Hyun kaget. "Yeah, I'm sure. I never meet with you. So please let me go" pinta Deana. "You can go after you listen to the explanation of I" Hyun memohon kepada Deana. "Listen.. I'am sorry about last morning. I'm doing because..." ucap Hyun dengan terbantah-bantah. "Because what? Uh, because youre Idol and me just common people aren't you?" kata Deana dengan nada marahnya. Hyun terdiam dan tak bisa mengucapkan apa-apa. "Why are you silent?" tanya Deana. Hyun masih tetap membisu. "Listen, I understand you are currently in the wrong position. And now please continue your activity as usual. Before you know me" ucap Deana. Hyun masih terdiam dan dia melangkah menuju ke Deana. "I beg you stop there. Thank you for become a guide for me in Korea. Day after tomorrow I'am back to Indonesia. Bye.." ucap Deana sambil menahan air matanya dan kemudian meninggalkan Hyun. Hyun hanya bisa melihat Deana dari jauh dan semuanya sia-sia. Padahal niat Hyun untuk menjelaskan semua yang terjadi saat itu tapi Deana tak mau mendengar apa-apa lagi dari Hyun. Hyun duduk, air matanya jatuh menetes dan Hyun menutupi mulutnya kembali dengan maskernya. Inilah yang dilakukan oleh Idol-idol di Korea menyamar menggunakan masker agar tidak ketahuan oleh para netizen. Tempat lain Deana berjalan menuju penginapannya. Deana membuka dan menutup kembali pintu kamarnya sambil menangis tersendu-sendu.

   Pagi harinya, Deana berencana ingin menonton langsung siaran Musik Kpop sebelum dia kembali ke Indonesia. Deana pun mencari tahu bagaimana cara untuk menontong siaran langsung acara tersebut. Dan setelah lama mencari akhirnya Deana mendapatkannya, pertama Deana harus membeli tiket itu secara online terbaru kemudian saat sudah berada di lokasi Deana wajib menunjukkan pembayaran tiket online tersebut lalu ditukarkan dengan tiket original dan gelang tanda sudah menjadi penonton resmi. Bergegas Deana mempersiapkan dirinya untuk pertama kalinya menonton siaran langsung Musik Kpop. Deana tampak fashionable dengan memakai skirt pink, kemeja warna coklat dengan rambut terurai yang dihiasi bando putih bunga-bunga. Wah istilah korea nya yeppeoda! Jam menujukkan tepat pukul 09.00 waktu Korea Selatan. Itu tandanya Deana harus berangkat karena acaranya mulai pukul 11.00 siang dan kemungkinan jarak antara penginapan Deana dengan lokasi acara tersebut cukup jauh. Segera Deana berjalan menuju halte. Suasana hati Deana saat itu sedang cerah, senyumnya tak pernah pudar. Setelah memakan banyak waktu diperjalanan akhirnya Deana tiba di lokasi tersebut. Terlihat dari pandangan Deana banyak sekali penonton di acara tersebut. Mereka banyak menggunakan banner untuk menyemangati idola nya saat akan tampil. Deana kebingungan dimana dia harus menukarkan pembelian itu dengan tiket asli. Dengan rasa percaya dirinya Deana mencoba bertanya dengan salah satu penonton disitu yang bisa Deana ajak berkomunikasi dengan bahasa inggris. Dan dari 10 orang yang Deana tanya hanya 1 yang bisa berbicara menggunakan bahasa inggris dan menujukkan nya cara menukarkan pembelian itu dengan tiket asli. Deana pun mendapatkannya, tiket beserta gelang pertanda penonton resmi. Kemudian Deana pun selfie di background bertulisan Musik Kpop yang terdapat gambar Idol-idol penyanyi Korea.  Lima belas menit lagi acaranya akan segera dimulai. Deana ingin sekali melihat langsung group kesukaannya yaitu Girls' Generation yang hari itu adalah hari terakhir mereka promosi lagu baru mereka yaitu Party. Deana pun langsung berdiri didekat panggung supaya Deana bisa terlihat dengan jelas wajah idolanya. Acara pun dimulai, group pertama yaitu Melody Day sebagai group pembuka dengan gaya centilnya. Semua penonton meneriakki nama mereka. Girl group, solo hingga boy group tampil secara bergliran. Dan setelah beberapa tampil tiba saatnya MC memperkenalkan diri mereka sambil menjelaskan group yang akan tampilk dan yang baru tampil. Dua lelaki itu adalah MC dalam acara tersebut. Yang bernama Mark dan Hyun. Sontak Deana terkejut mendengar nama itu "Hyun" sambil mengalihkan pandangannya ke arah MC itu. Dan ternyata benar dia Hyun lelaki yang pernah berjalan bersama Deana waktu lalu. Saat Deana menatap wajahnya Hyun pun tak sengaja melihat kearah Deana hingga akhirnya mereka saling menatap satu dengan yang lain. Hyun tersenyum melihat Deana tetapi Deana malah membuang pandangannya tersebut. Hyun membaca urutan yang akan tampil dan ternyata SNSD atau Girls' Generation akan tampil di urutan 5 terakhir bersama dengan Baechigi boy group yang menjadi saingan SNSD saat itu. Penyanyi-penyanyi itu tampil secara bergiliran, NS Yoon G tampil. Hingga tiba SNSD tampil dengan memakai baju casual seolah mereka berada di pantai sungguh cantik dan suara mereka sangat memukau para sone's sebutan untuk fans SNSD. Deana sangat menikmati penampilan mereka, hingga Deana tak percaya bahwa dia bisa bertemu dengan idolanya yang berada di Korea tersebut. "Yuri....Yuuuurii!" teriak Deana saat bagian Yuri bernyanyi. Tak terasa acara tersebut akan berakhir. Kini saat pembaca siapa yang menjadi juara pertama minggu ini. Dengan berbicara menggunakan bahasa Korea mereka membacakannya. Hasil perolehan terakhir pemenangnya adalah SNSD. Para penonton saat langsung berteriak dan bertepuk tangan. Kembali pandangan Hyun mengarah ke Deana. Tetapi saat itu pandangan Deana sedang berada di kemenangan SNSD. Sepertinya Hyun memiliki perasaaan yang ingin diungkapkan tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Sampai akhirnya setelah Mark mengajak Hyun untuk turun pun seperti nya tidak didengarkan. Hingga Mark menarik tangan Hyun sampai mau terjatuh. Puas menonton acara Musik Kpop, Deana keluar dari ruangan show tersebut. "Kringggg..." tiba-tiba suara handphone Deana berbunyi. Ternyata ibu nya Deana yang sepertinya rindu dengan Deana. "Hallo ma" ucap Deana. "Hallo sayang. Apa kabar kamu? Besok jadi kamu pulang ke Indonesia kan?" tanya sang ibunda. "Iya dong ma. Emang Deana betah apa disini. Gak dong ma. Deana malah kangen banget sama rumah, masakan Indonesia, apalagi sama keluarga ma" jawab Deana. "Oh syukurlah kalau gitu. Kami disini juga kangen sama kamu. Bukannya itu negara favorite kamu sayang? Kok bisa gak betah" tanya ibunda lagi. "Masalahnya ma disini itu cuacanya dingin walaupun mataharinya terbit" jawab Deana lagi. "Cuma itu aja?" ucap ibunda. "Iya ma itu aja kok. Dsini itu gak semacet di Indonesia ma. Semua pada jalan kaki gak ada yang namanya kendaraan motor yang begitu rame nya kayak di Indonesia ma. Tapi disini rawan akan pencopetan ma. Harus bisa jaga diri dan lagi wajib bisa bahasa inggris ma. Kalau gak, mana mungkin bisa lama disini. Kan kalau mau pesan kamar, makanan dan segala macam mereka disini ngertinya bahasa korea sama inggris ma." ucap Deana panjang lebar. "Oh iya-iya makanya kamu cepat pulang terus cepat kerja dan ajak mama sama ayah kamu kesana ya" pinta sang ibunda. "Jiahh. Siap deh ma" kata Deana. "kamu lagi dimana ini kok rame bener suaranya?" tanya ibunda lagi. "Oh Deana habis nonton musik Korea ma, yang nyanyi sambil ngedance itu loh ma" jawab Deana. "Oalah kamu ini yah, gak dirumah gak dijalan eh di negara asalnya juga tetep kpop" kata sang ibu. "hehehe gak apa-apa dong ma, mumpung masih di Korea. Eh mama sama papa sehatkan?" tanya Deana. "Iya sehat sayang. Kamu jaga kesehatan ya disana" ucap ibu Deana. Saat Deana sedang berbicara dengan sang ibu lewat telepon ternyata Hyun diam-diam mendengar pembicaraan ditelepon itu. Ckckck Hyun-ah apa kamu ngerti yang dikatakan Deana? hahaha."Ya udah ma, Deana mau pulang dulu ke hotel nanti kemaleman lagi. Jaga kesehatan ya ma" ucap Deana. "Oke sayang. Kamu juga jaga kesehatan disana. Bye"ucap sang ibu dan berakhirlah pembicaraan Deana dengan sang ibu. Deana mulai berjalan melewati pintu ruangan tersebut. Saat Deana menunggu bus tiba-tiba pria memakai masker mulut berada disamping Deana. Deana sedikit ketakutan. Deana langsung mengambil earphone nya dan memutarkan musik agar rasa ketakutan Deana hilang. Akhirnya bus pun datang Deana langsung masuk kedalam dan memilih duduk ditempat yang ramai. Namun pria itu mengikuti Deana dan duduk tepat dibelakang Deana. Sepanjang perjalanan Deana terus waspada dengan pria tersebut.. Sesampai di tempat tujuan, Deana turun tapi pria itu juga ikut turun bersama dengan Deana. Deana pun mempercepat langkah nya. Namun... "Deana" panggil sang pria tersebut. Deana tak mendengarnya karena ditelinganya Deana meggunakan earphone. Deana berjalan cepat hingga akhirnya dia berlari. Pria itu pun ikut berlari. Deana berlari sambil melihat kearah belakang untuk mengetahui apakah pria itu terus mengikuti Deana. Sampai akhirnya Deana lelah dan tak kuat untuk berlari. Dan mereka berdua akhirnya berdekatan. Pria itu menarik lengan Deana dan pria itu membuka masker mulutnya. Deana memejamkan matanya, dia tak berani melihat sang pria tersebut. "If you want my wallet, you can have it. Please, let me go" pinta Deana sambil menangis yang masih memejamkan matanya. Pria itu langsung melepaskan earphone yang masih melekat ditelinga Deana. "Deana, this is me" ucap pria itu dan Deana berhenti menangis dan mencoba membuka matanya. "I'm Hyun" kata pria itu yang ternyata benar itu Hyun. Setelah Deana membuka matanya dan menatap mata Hyun sedikit agak lama. Dan langsung berdiri setelah lama bahu Deana bersandar di lengan Hyun. "What do you want?" tanya Deana sambil tersipu malu."Hmmm, nothing. I'm just.." jawab Hyun dengan salah tingkah. "Uh, if nothing, I want comeback to hotel" ucap Deana sambil membalikkan badannya. "Wait! hmmm would you accompany me?" pinta Hyun. "What?" ucap Deana dengan terkejut. "Just think of it as a farewell before you return to Indonesia" pinta Hyun. "hmmm, but were you not scared, if I accompany you? hmm, how about netizen saw you with me?" tanya Deana. "Uh dont worry. I can I could disguise. Pleaseee" pinta Hyun. "Hmmm, Oke no problem." kata Deana. "Yesss" ucap Hyun dengan gembira. Dan mereka berdua pun berwisata malam seperti waktu Hyun menjadi pemandu wisata Deana. Mereka berdua seakan lupa dengan pertengkaran yang terjadi kemarin. Setelah Hyun mengujungi banyak tempat yang terbaik di Korea dengan Deana. Hyun pun mengajak Deana ke tempat romantis yang dinamai dengan gembok cinta atau N Seoul Tower yang banyak sekali sepasang kekasih menulis namanya digembok yang bermacam-macam bentuknya. "Wah, awesome.." ucap Deana saat melihat kota Seoul dari tower itu. "Do you like this place?" tanya Hyun. Deana menganggukan kepalanya. "Thank God.. Do you know Deana many people said if lovers to write their name on this padlock will be a lasting partner" ucap Hyun. "Yes I know. I know this place because I watched Korean Drama" kata Deana. Hyun memandangi Deana dengan tajam dan tersenyum. "What reason you invited me to here?" tanya Deana. "Hmmm, because this place is awesome, romantic and especially we would become lovers than to writing our name in padlock" jawab Hyun sambil menatap kelangit yang dipenuhi bintang-bintang. Deana terdiam dan tak bisa mengungkapakan hal tersebut. Muka nya pucat dan seperti wanita bodoh karna kehabisan kata-kata. Hyun meraih tangan Deana sambil berlutut dihadapan Deana. Sungguh romantisnya.... :D "Deana, forgive me if I do not polite to do this to you. Maybe you think I do not deserve to be your boyfriend. because the reason I was a star, and you're an ordinary person . I do not care. but as long as you know when the second day I became a your tour guide, I feel you can understand me. and when you are angry with me because I ignore you, you understand the circumstances I am. We also have the same sense of humor. And when you are away from me, I felt homesick. So will you be a little fairy in my special does not know me as a star?" ucap Hyun dengan sangat jelas mengenai perasaannya terhadap Deana. Deana terdiam, dia hanya bisa menatap mata Hyun. Dan Deana menangis.. "Oppa, you're not wrong to say that to me ? You know we are not likely to meet again. Because this is my last tour and if I may I come back here, maybe we can often meet. But I was in Indonesia and that you are in Korea. What it might be ? Sorry I can not. and this will not be. This is impossible. sorry oppa, but thanks full about everything and about your honest feelings towards me" ucap Deana sambil menangis. Deana melepaskan tangan nya dari Hyun. Hyun menundukkan kepalanya dan terdiam setelah mendengar pernyataan dari Deana. Kemudian Deana pun meniggalkan Hyun seorang diri. Hfft... Hal yang tak mungkin terjadi. Jarak mereka memang jauh antara Indonesia dan Korea. Deana berjalan sendiri sambil menangis. Hyun tetap diposisi berlutut dan air mata pun jatuh di pipi Hyun. Padahal mereka baru saja tertawa bersama, makan bersama dan perpisahan ini berakhir sedih. Hyun tidak menyangka akan terjadi seperti ini. Hyun menggenggam kalung yang seharusnya diberikan kepada Deana yang ternyata semuanya sia-sia.

   Pagi harinya, Deana mulai membereskan pakaian dan barang-barang ke dalam koper. Pukul 10.00 waktu Korea Selatan pesawat Deana akan berangkat. Semua sudah lengkap tapi Deana tak lupa membawa gantungan kunci berbentuk boneka pemberian dari Hyun. Itu adalah kenang-kenangan dari Hyun agar Deana tak lupa dengannya. Deana pun turun dari kamarnya yang berada di lantai dua. "Hey Deana, you return to Indonesia today?" ucap salah satu recepsionist. "Yes, I'am ready go home hehehe. And this is the key than can I take a picture with you before I leaving this place?" pinta Deana. "Oh Of course you can!" ucap recepsionist itu. "Cheersssss.." senyum lebar nampak ada di wajah mereka berdua. "Wah.. beautiful. Thanks for everything for I'm stay in hotel" ucap Deana. "Youre welcome beauty. See you again. Be carefull" ucap recepsiontist lagi. Deana pun meninggalkan hotel tersebut dan mendapatakan taksi untuk menuju ke bandara. Setelah 20 (dua puluh) menit Deana keluar dari hotel, Hyun pun mendatangi hotel dimana Deana tinggal. Setelah recepsiontist menjelaskan bahwa Deana sudah pergi menuju ke bandara 20 (dua puluh) menit yang lalu dan menyampaikan bahwa pesawatnya akan berangkat pukul 10.00. Hyun pun langsung bergegas menuju ke bandara menggunakan mobil pribadinya. Dengan kecepatan yang tinggi Hyun mengejar keberangkatan Deana karena saat itu jam menunjukkan pukul 08.55. Hyun ingin mengucapkan kata perpisahan dan memberikan kalung itu kepada Deana walau Deana sudah menolak perasaan Hyun. Deana pun telah sampai di bandara Incheon. Deana mengambil kopernya dan menyiapkan tiket pesawatnya untuk masuk kedalam bandara. Tepat pukul 09.30 dan 30 (tiga puluh) menit lagi Deana harus menuju ke pesawat. Sementara itu Hyun baru saja tiba di bandara. Tapi Hyun terhalangi dan tidak diperbolehkan masuk karena Hyun tidak punya tiket keberangkatan. "Pleasee, I'm just need 20 minute for giving this bracellet" pinta Hyun terus menerus. Tapi tetap saja tidak bisa. Waktu menunjukkan 20 menit lagi penumpang akan masuk ke dalam pesawat. Namun Hyun belum bisa diperbolehkan masuk, hingga akhirnya ada teman Hyun yang saat itu bekerja sebagai petugas imigran. Hyun langsung meminta kepada teman nya untuk bisa masuk ke dalam. Dan ternyata usahanya tidak sia-sia Hyun akhirnya diperbolehkan masuk. Hyun mencoba menghubungi ponsel Deana tapi ternyata tidak aktif dikarenakan 15 menit lagi Deana akan masuk ke pesawat. Hyun terus berusaha mencarinya. Dan saat Deana akan masuk kedalam lapangan pesawat, "Deanaaa!" teriak Hyun dari jauh. Deana langsung berhenti dan menoleh kearah belakang. "Hyun" ucap Deana dalam hati sambil tersenyum. Hyun langsung menghampiri Deana dan memeluk erat Deana. Saat itu menjadi suasana yang terharu hingga akhirnya mereka menangis bersama. Pelukan itu terlepaskan dan "Deana, although I can not get your heart but let me draping necklace around your neck as a special gift that you will always remember me" pinta Hyun sambil mengeluarkan kalung tersebut dari tempatnya. Deana pun menganggukkan kepalanya. Hyun pun berhasil memasangkan kalung tersebut. Dikalung itu terdapat nama Hyun beserta tanggal dimana Hyun bertemu dengan Deana. "Thanks oppa" Deana tersenyum."Dont forget to give the news about you and do not try turning off your mobile phone" pinta Hyun. Namun tiba-tiba pemberitahuan bahwa 5 menit lagi pesawat akan berangkat Deana langsung bergeagas untuk masuk kedalam. "Yes! I know it oppa. Bye oppa. I'm always support your career. FIGHTHING!!!" ucap Deana dan sebagai tanda perpisahannya Deana mencium pipi Hyun. Hyun terkejut dan Deana pun melambaikan tangan nya. Hyun pun tersenyum sambil menangis. "Bye Deana, I always loving you after we can meet again" ucap Hyun dalam hati. Pintu pun sudah tertutup dan tak terlihat lagi Deana. Inilah akhir perjalanan yang di lalui Deana selam di Korea. Kebahagiaan, tangis hingga pertengkaran sudah Deana lalui selama perjalanannya. Dan walaupn tahkkan mungkin bagi Deana menjalin kisah cinta dengan Hyun. Semua nya diabadikan Deana didalam sebuah foto yang banyak dengan Hyun saat berada di Korea. "SELESAI"